Tulisan ini hendak membahas bagaimana—khususnya—sinetron Eneng dan Kaos Kaki Ajaib (salah satu acara TV muggle)- dan bagaimana mereka menafsirkan sihir tersebut- telah salah mengintepretasikan Pengecualian Prinsipal dari Hukum Gamp Mengenai Asas Transfigurasi; dan secara umum, bagaimana pandangan Muggle mengenai kemampuan para Penyihir.
Pertama, apakah itu Pengecualian Prinsipal dari Hukum Gamp Mengenai Asas Transfigurasi? Pengecualian ini ada lima hal, yaitu hal-hal yang tidak bisa diciptakan oleh sihir. Hanya satu yang benar-benar dinyatakan oleh JKR dalam bukunya, yaitu makanan [HPatDH, chapter 15 dan 29]. Empat yang lainnya hanya dikira-kira, yang kedua cinta, dinyatakan oleh Profesor Slughorn di buku HPatHBP, yang ketiga kehidupan, dinyatakan oleh profesor Dumbledore di akhir buku HpatGoF, keempat, menurut Wikipedia adalah informasi, walaupun tidak dijelaskan sumbernya dari mana, langsung atau tidak langsung. Yang kelima kemungkinan adalah uang, karena JKR pernah menyatakan bahwa money is something wizards cannot simply materialize out of thin air, for the enonomic system of the Wizarding World would then be gravely flawed and disrupted [Wikipedia, tanpa dijelaskan interview kapandan di mana]
Yang akan kita bahas sekarang ini adalah makanan. Makanan tidak dapat disihir langsung dari udara, tapi si penyihir bisa saja memindahkan dari suatu tempat, asal tahu dari mana asalnya. Itulah sebabnya maka Hermione terpaksa mencari jamur-jamuran [DH chapter 15] atau Neville saat merasa lapar meminta pada Kamar Kebutuhan, Kamar Kebutuhan tidak memberinya makanan, hanya jalan untuk mendapat makanan itu—jalan tembus ke bar-nya Aberforth Dumbledore—[DH chapter 29]
Itu juga nampaknya terjadi bila seorang penyihir mengucapkan Aguamenti—air bisa diminum—harus ada sumber air di dekatnya. Umbridge menciptakan gelas/cangkir air teh/jus labu kuning untuk diminum oleh Harry [OotP chapter 28] juga seperti yang sering kita lihat, Molly memasak, menuangkan saus dari tongkatnya, misalnya. Mungkin itulah sebabnya keluarga Weasley miskin—bersamaan dengan pengecualian ke lima, uang—makanan tidak bisa diciptakan dari udara kosong begitu saja.
Apa hubungannya dengan si Eneng?
Pada salah satu episodenya (kalau nggak salah Jumat/Sabtu 14/15 September) dikisahkan si Eneng ulang tahun. Dia diberi kue ulangtahun oleh Kaus Kaki. Lalu dia diberi tas ajaib yang bisa mengeluarkan makanan, coklat, pizza, dll. Tadinya mau buat anak-anak panti asuhan, malah diambil oleh geng musuhnya si Eneng. Gitu kira-kira ceritanya. Jelas menyalahi Pengecualian Hukum Gamp. Kenapa? Kemungkinan besar karena penulis skenarionya adalah Muggle atau menggunakan pemikiran Muggle.
Pemikiran Muggle? Hagrid bilang di buku 1:
Astaga, Harry, semua orang akan inginkan pemecahan masalah secara gaib [HPdBB, 84]
Pemikiran Muggle adalah: penyihir itu bisa apa saja! Asal punya tongkat (atau tidak punya juga asal sakti mandraguna) jetikkan, ucapkan mantra, maka jadilah.
Padahal?
Seorang nenek sihir menyihirmu jadi kodok? Tidak langsung jadi. Paling tidak, ia harus berjuang untuk mendapat nilai minimal Acceptable di kelas McGonagall atau yang sederajat. Ingat Ibu Peri yang menyihir kereta kuda dari buah labu, kuda, dan pengawalnya dari tikus-tikus, lalu mengingatkan Cinderella agar pulang sebelum jam 12? Itu karena dia hanya bisa mempertahankan Transfigurasinya sampai jam 12.
Menyihir biar ada kue? Harus tahu ada di mana kue itu, dan men-summon-nya. Atau ada makanan lain yang kemudian di-Transfigurasi. Berpindah tempat? Bisa, pakai Apparate, tapi harus lulus dulu ujian. Ingat saja Ron, Splinch sampai kehilangan dua kukunya. Mau pakai Unforgivable biar kelihatan keren? Ga bisa, karena Unforgivable itu hanya bisa kalau kau benar-benar bermaksud itu. Niat, gitu lho.
Jadi kesimpulannya, Penyihir itu bukan makhluk sakti mandraguna. Penyihir itu harus belajar! Dan Penyihir itu tidak begitu saja menciptakan benda dari udara kosong, harus memperhatikan dulu Lima Pengecualian Hukum Gamp Mengenai Asas Transfigurasi.
Jadi? Berarti skenario si Eneng itu ditulis oleh Muggle, atau yang berpemikiran Muggle. Beda dengan yang menulis skenario DoraEmon karena DoraEmon kalau pengen makan dorayaki masih mengandalkan ibunya Nobita
hahahaa... harus kah sesuatu yang menghibur itu punya cerita dan usul-usul yang demikian?
BalasHapusnamanya juga film buat anak-anak kenapa juga harus pusing-pusing mikirin asal muasal?? konyol..
anak-anak gak akan mikir kesitu kali...